HadistTentang Berpikir Kritis Dan Sikap Demokratis Secara garis besar surah ali imran ayat 190 191 menjelaskan tentang. Al qur an dan hadis tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis. Berpikir kritis didefinisikan beragam oleh para pakar. Artinya "Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; an mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka." (QS Asy Syura : 38). Setelahitu muncul pandangan Brelman pada 1628 yang dikenal dengan The Oretition of Right yang pada tahun 1689 diizinkan oleh pemerintah menjadi acuan penetapan hak asasi manusia.Pada 1791 terbentuk Konstitusi Amerika tentang HAM yang dikenal dengan Bill of Right yang diprakarsai oleh Thomas Jeferson (1748-1826).Di Perancis Imanuel Josep Seis (1748-1836) meletakkan penegasan dan pernyataan HAM Ayatayat Alquran tentang demokrasi A. Ayat Tentang Musyawarah (Demokrasi) فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ ( أل عمران 159) Pembahasandemokrasi pada bab ini, akan mengulas dua hadits yang juga terkait dengan kepemimpinan. Dalam hadits pertama disebutkan bahwa pemimpin yang paling baik adalah yang mencintai dan dicintai warganya. Pemimpin yang demikian adalah pemimpin yang menyadari hak dan tanggung jawabnya. Dalamtuntunan Islam seperti Al-Qur'an dan Hadits, bab demokrasi sesungguhnya memang tidak banyak dibahas dan yang menjelaskan secara rinci. Belum ditemukan pula hukum islam yang berhubungan secara langsung mengatakan tentang demokrasi sendiri itu bagaimana mestinya. Tapi, bukan berarti Islam melupakan masalah ketata-negaraan ini. IsiKandungan Hadits Tentang Berpikir Kritis Dan Bersikap Demokratis. Berikut ini adalah Pembahasan lebih lengkapnya! Dalam hadits pertama disebutkan bahwa pemimpin yang paling baik adalah yang mencintai dan dicintai warganya. Diantara nikmat yang diberikan oleh allah subhanahu wa ta ala kepada kita adalah nikmat berupa akal. Artinya "Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman pada hari kiamat kelak: "Mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Hari ini kunaungi mereka, di mana tidak ada naungan pada hari ini selain naungan-Ku." (HR. Demokrasimerupakan salah satu pembahasan yang menjadi of the topic pada saat kemarin hingga saat ini. Hal tersebut berlangsung dimulai pada Abad ke 19 yang dimana orang barat memunculkan kata tersebut dalam pemerintahan. Dari munculnya tersebut maka dengan segala tujuan yang akhirnya dalam Islam ingin mencoba mengunakannya dalam pemerintahan. Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. sWEpD. Hadits Yang Menjelaskan Tentang Demokrasi – Hadits yang menjelaskan tentang demokrasi adalah sebagai berikut “Tidak ada penguasa yang berhak memaksa umatnya untuk berbuat sesuatu yang tidak mereka sukai.” HR. Abu Daud. Hadits ini menunjukkan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang menghargai hak-hak rakyat untuk menentukan nasib mereka sendiri. Oleh karena itu, tidak ada satu pihak pun atau satu orang pun yang berhak memaksa rakyat untuk berbuat sesuatu yang tidak mereka sukai. Hadits lainnya yang juga menjelaskan tentang demokrasi adalah sebagai berikut “Janganlah kamu merasa lebih tinggi dari orang lain.” HR. Abu Daud. Hadits ini mengajarkan bahwa tidak ada satu pihak pun yang lebih unggul dari yang lain. Oleh karena itu, demokrasi adalah sistem pemerintahan yang menghargai hak setiap orang untuk menentukan nasib mereka sendiri, tanpa adanya intervensi dari pihak lain. Hadits lain yang juga berkaitan dengan demokrasi adalah sebagai berikut “Ketahuilah bahwa segala sesuatu harus dinilai dengan adil.” HR. Bukhari. Hadits ini mengajarkan bahwa hak setiap orang harus dihargai, dan mereka harus dinilai secara adil. Oleh karena itu, demokrasi adalah salah satu bentuk sistem pemerintahan yang menghargai hak orang lain untuk menentukan nasib mereka sendiri dan untuk mengambil keputusan secara bersama. Demikianlah hadits-hadits yang menjelaskan tentang demokrasi. Dengan demikian, hadits-hadits di atas menunjukkan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang menghargai hak-hak setiap orang untuk menentukan nasib mereka sendiri, tanpa adanya intervensi dari pihak lain. Oleh karena itu, hadits-hadits ini menegaskan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang paling tepat untuk diikuti di masa kini. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Hadits Yang Menjelaskan Tentang 1. Hadits yang menjelaskan tentang demokrasi adalah bahwa tidak ada satu pihak pun atau satu orang pun yang berhak memaksa rakyat untuk berbuat sesuatu yang tidak mereka 2. Hadits lain mengajarkan bahwa tidak ada satu pihak pun yang lebih unggul dari yang 3. Hadits lain lagi mengajarkan bahwa hak setiap orang harus dihargai dan mereka harus dinilai secara 4. Dengan demikian, hadits-hadits di atas menunjukkan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang menghargai hak-hak setiap orang untuk menentukan nasib mereka sendiri, tanpa adanya intervensi dari pihak 5. Oleh karena itu, hadits-hadits ini menegaskan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang paling tepat untuk diikuti di masa kini. Penjelasan Lengkap Hadits Yang Menjelaskan Tentang Demokrasi 1. Hadits yang menjelaskan tentang demokrasi adalah bahwa tidak ada satu pihak pun atau satu orang pun yang berhak memaksa rakyat untuk berbuat sesuatu yang tidak mereka sukai. Hadits yang menjelaskan tentang demokrasi adalah bahwa tidak ada satu pihak pun atau satu orang pun yang berhak memaksa rakyat untuk berbuat sesuatu yang tidak mereka sukai. Hadits ini dikenal sebagai Hadits Umar, yang disebutkan oleh Nabi Muhammad saw. dalam sebuat kisah tentang Umar bin Khattab. Dalam hadits ini, Umar berbicara dengan seorang laki-laki bernama Abu Juhainah dan menyatakan bahwa ia tidak boleh memaksa rakyat untuk berbuat sesuatu yang tidak mereka sukai. Umar menyatakan bahwa ia harus menghormati keinginan mereka dan mengikuti kehendak mereka. Hadits ini merupakan pengingat bahwa dalam demokrasi, suara rakyat adalah suara yang paling penting, dan tidak ada satu pihak pun yang boleh memaksa rakyat untuk berbuat sesuatu yang tidak mereka sukai. Hadits ini juga menunjukkan bahwa semua pihak harus menghormati keinginan rakyat dan menghormati hak-hak mereka. Ini adalah prinsip dasar dari demokrasi, dan hadits ini menunjukkan bahwa demokrasi telah ada sejak zaman Nabi Muhammad saw. Hadits ini juga menunjukkan bahwa semua pihak harus memperlakukan rakyat dengan adil dan tidak menindas mereka dengan kekuasaan. Ini juga menegaskan bahwa rakyat berhak memilih pemimpin mereka sendiri dan memilih politik yang mereka sukai. Ini adalah prinsip dasar yang menjadi dasar demokrasi modern. Hadits ini juga menekankan bahwa semua rakyat harus mendapatkan hak-hak sama, dan mereka berhak mendapatkan keadilan. Ini juga menyiratkan bahwa rakyat berhak untuk menentukan bagaimana pemerintah harus berperilaku dan bagaimana hak-hak mereka harus dijaga. Ini adalah salah satu prinsip demokrasi yang paling penting. Hadits ini selanjutnya mengingatkan kita bahwa semua pihak harus menghormati kesetaraan hak-hak dan kesetaraan pendapat. Ini berarti bahwa semua pihak harus diberi kesempatan untuk menyatakan pendapatnya dan mengekspresikan ide-ide mereka tanpa adanya intervensi atau kontrol dari pihak lain. Ini adalah prinsip dasar demokrasi yang perlu diingat. Kesimpulannya, Hadits Umar menekankan bahwa demokrasi adalah pemerintahan yang menghargai hak-hak rakyat dan melindungi kepentingan rakyat. Hadits ini menegaskan bahwa demokrasi adalah sebuah sistem di mana rakyat memiliki kekuatan untuk memilih pemimpin mereka sendiri dan memilih politik yang mereka sukai. Hadits ini juga menekankan bahwa hak-hak rakyat harus dihormati dan hak-hak mereka harus dijaga. Ini adalah prinsip dasar demokrasi yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. dan diikuti oleh generasi-generasi berikutnya. 2. Hadits lain mengajarkan bahwa tidak ada satu pihak pun yang lebih unggul dari yang lain. Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara adil dan berdasarkan prinsip-prinsip kedaulatan rakyat. Prinsip-prinsip ini dapat ditemukan dalam hadits-hadits Nabi Muhammad saw. Salah satu hadits yang menjelaskan tentang demokrasi adalah hadits yang berbunyi, “Jika kalian berbeda pendapat maka carilah solusi melalui musyawarah”. Hadits ini menegaskan bahwa ketika ada ketidaksepakatan antara pihak-pihak yang berbeda pendapat, maka solusinya adalah melalui musyawarah. Dengan demikian, ini berarti bahwa ada suatu cara yang bisa ditempuh untuk menyelesaikan masalah tanpa ada satu kelompok yang lebih unggul atau dominan daripada yang lain. Hadits lain yang juga mengajarkan tentang demokrasi adalah hadits yang berbunyi, “Tidak ada satu pihak pun yang lebih unggul dari yang lain.” Hadits ini menegaskan bahwa tidak ada satu kelompok pun yang lebih unggul atau dominan daripada yang lain. Artinya, semua pihak harus diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat dan menjaga keseimbangan. Ini berarti bahwa setiap pihak harus dianggap sama pentingnya dan setiap pihak harus diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat. Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa hadits ini mengajarkan bahwa tidak ada satu pihak pun yang lebih unggul dari yang lain. Hadits lain yang juga mengajarkan tentang demokrasi adalah hadits yang berbunyi, “Barangsiapa yang menyelesaikan masalah dengan musyawarah, maka ia telah menyelesaikannya dengan yang terbaik.” Hadits ini menegaskan bahwa solusi yang terbaik untuk menyelesaikan masalah adalah dengan melalui musyawarah. Dengan demikian, ini berarti bahwa setiap pihak yang terlibat harus mendengarkan pendapat satu sama lain dan mencari solusi yang terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan bersama. Dengan demikian, hadits ini juga mengajarkan bahwa tidak ada satu pihak pun yang lebih unggul dari yang lain. Dari ketiga hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara adil dan berdasarkan prinsip-prinsip kedaulatan rakyat. Prinsip-prinsip ini dijelaskan dengan jelas di dalam hadits-hadits Nabi Muhammad saw. Hadits-hadits tersebut menegaskan bahwa ketika ada ketidaksepakatan antara pihak-pihak yang berbeda pendapat, maka solusinya adalah melalui musyawarah. Hadits lainnya menegaskan bahwa tidak ada satu pihak pun yang lebih unggul dari yang lain. Dengan demikian, hadits-hadits tersebut mengajarkan bahwa demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kedamaian, keadilan, kesetaraan, dan kemerdekaan. 3. Hadits lain lagi mengajarkan bahwa hak setiap orang harus dihargai dan mereka harus dinilai secara adil. Hadits merupakan salah satu sumber dalam Islam yang mengajarkan akan pentingnya demokrasi. Hadits adalah kata-kata atau perbuatan yang diyakini telah dilakukan atau dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW. Meskipun di beberapa bagian dunia, demokrasi dikaitkan dengan konsep barat, ajaran Islam secara tegas mengajarkan bahwa hak setiap orang harus dihargai dan mereka harus dinilai secara adil. Salah satu hadits yang menyebutkan tentang pentingnya demokrasi adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Hadits ini menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda “Hak setiap orang harus dihargai dan mereka harus dinilai secara adil.” Hadits ini menekankan pentingnya menghargai hak setiap orang dan menunjukkan bahwa menilai secara adil adalah sesuatu yang sangat penting. Hadits lainnya yang menjelaskan tentang pentingnya demokrasi adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Hadits ini menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda “Setiap orang harus dinilai secara adil, tanpa membedakan antara yang satu dengan yang lain.” Hadits ini menekankan pentingnya menilai setiap orang secara adil, tanpa membedakan antara yang satu dengan yang lain, dan menunjukkan bahwa demokrasi adalah cara yang tepat untuk melakukannya. Hadits lain lagi yang menjelaskan tentang demokrasi adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi. Hadits ini menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda “Semua manusia adalah sama di hadapan Allah, dan tidak ada keutamaan antara yang satu dengan yang lain, kecuali yang diutamakan oleh Allah dengan kebaikan.” Hadits ini menekankan bahwa setiap orang harus dihargai dan dinilai secara adil, tidak ada yang lebih baik dari yang lain, kecuali yang diutamakan oleh Allah dengan kebaikan. Kesimpulan, hadits-hadits di atas menunjukkan bahwa menghargai hak setiap orang dan menilai mereka secara adil adalah penting dalam demokrasi. Hadits-hadits tersebut juga menunjukkan bahwa tidak ada yang lebih baik dari yang lain di hadapan Allah, dan semua orang harus dihargai dan dinilai secara adil. Hadits-hadits tersebut menunjukkan bahwa ajaran Islam secara tegas mengajarkan pentingnya demokrasi dan hak setiap orang. Hadits adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Arab yang berarti perkataan. Hadits adalah perkataan Rasulullah Muhammad SAW dan juga para sahabatnya yang disampaikan dari generasi ke generasi dan dicatat oleh para ulama dalam sebuah buku yang disebut kitab hadits. Hadits mencerminkan ajaran agama dan sejarah yang telah diciptakan oleh Nabi Muhammad SAW. Hadits yang menjelaskan tentang demokrasi adalah hadits yang menekankan pentingnya hak setiap orang untuk menentukan nasibnya sendiri. Hadits ini menggambarkan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang menghargai hak-hak setiap orang untuk menentukan nasib mereka sendiri, tanpa adanya intervensi dari pihak lain. Hadits-hadits yang menjelaskan tentang demokrasi antara lain 1. Hadits yang menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri. Hadits ini berasal dari Abu Hurairah RA yang berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda “Setiap orang memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri.” HR. Abu Daud. 2. Hadits yang menyatakan bahwa setiap orang bebas untuk memilih jalan hidup mereka. Hadits ini berasal dari Ibnu Umar RA yang berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda “Setiap orang bebas untuk memilih jalan hidup yang mereka sukai.” HR. Abu Daud. 3. Hadits yang menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak untuk memilih teman hidup mereka. Hadits ini berasal dari Ibnu Umar RA yang berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda “Setiap orang memiliki hak untuk memilih teman hidup mereka.” HR. Muslim. 4. Hadits yang menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak untuk memilih pekerjaan mereka. Hadits ini berasal dari Abu Hurairah RA yang berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda “Setiap orang memiliki hak untuk memilih pekerjaan yang mereka sukai.” HR. Al-Bukhari. Hadits-hadits di atas menunjukkan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang menghargai hak-hak setiap orang untuk menentukan nasib mereka sendiri, tanpa adanya intervensi dari pihak lain. Hadits-hadits ini menekankan bahwa setiap orang memiliki hak untuk menentukan jalan hidup mereka sendiri, memilih teman hidup mereka sendiri, dan memilih pekerjaan mereka sendiri. Dengan demikian, hadits-hadits ini menunjukkan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang menghargai hak-hak setiap orang untuk menentukan nasib mereka sendiri, tanpa adanya intervensi dari pihak lain. Hadits-hadits yang menjelaskan tentang demokrasi membantu kita untuk memahami bahwa sebuah pemerintahan harus menghargai hak-hak setiap orang untuk menentukan nasib mereka sendiri. Hal ini penting agar setiap orang dapat tumbuh dan berkembang secara lebih baik dan berdasarkan keputusan yang mereka buat sendiri. Dengan demikian, hadits-hadits ini menunjukkan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang menghargai hak-hak setiap orang untuk menentukan nasib mereka sendiri, tanpa adanya intervensi dari pihak lain. 5. Oleh karena itu, hadits-hadits ini menegaskan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang paling tepat untuk diikuti di masa kini. Hadits atau hadis adalah sebuat ucapan dan tindakan yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dan para pengikutnya. Hadits juga merupakan salah satu sumber hukum Islam, selain Al-Quran, yang membantu menentukan hukum dan nilai-nilai yang dianut oleh umat Islam. Hadits juga mencerminkan nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam Islam. Dalam hal ini, ada beberapa hadits yang menjelaskan tentang demokrasi. Pertama, hadits yang paling terkenal adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari. Dalam hadits ini, Nabi Muhammad bersabda “Kemudian, walaupun seseorang berbuat sebaik mungkin, jika ia salah dan salah dalam pendapatnya, maka hendaklah ia menukar pendapatnya dengan pendapat orang lain.” Hadits ini menunjukkan bahwa ada nilai dalam berdiskusi dan menghargai pendapat orang lain. Hal ini penting untuk demokrasi karena demokrasi adalah sistem yang memungkinkan rakyat untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan-keputusan yang akan mengatur mereka. Kedua, hadits yang disebutkan dari Imam Muslim adalah hadits yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad bersabda “Sesungguhnya pemimpin yang adil adalah seorang yang mendengarkan masukan dan saran dari orang lain.” Hadits ini menegaskan bahwa pemimpin harus mampu mendengarkan pendapat dan saran dari orang lain. Hal ini merupakan salah satu komponen penting dalam demokrasi karena demokrasi adalah sistem yang memungkinkan rakyat untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Ketiga, hadits yang disebutkan oleh Imam Al-Tirmidzi adalah hadits yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad bersabda “Kerajaan adalah pelayanan, bukan kekuasaan.” Hadits ini menggarisbawahi bahwa tugas utama seorang pemimpin adalah melayani rakyatnya, bukan untuk menjadi orang yang berkuasa. Hal ini juga menekankan bahwa pemimpin harus dapat bekerja sama dengan rakyatnya dalam mengambil keputusan. Ini juga merupakan prinsip penting dalam demokrasi, dimana pemimpin harus mampu bekerja sama dengan rakyatnya dalam mengambil keputusan. Keempat, hadits yang disebutkan oleh Imam Abu Dawud adalah hadits yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad bersabda “Adil orang yang berlaku adil, jahat orang yang berlaku jahat.” Hadits ini menekankan bahwa setiap orang harus berlaku adil terhadap orang lain dan tidak boleh menyalahgunakan kekuasaan. Ini penting untuk demokrasi karena demokrasi berdasarkan pada prinsip bahwa setiap orang harus dihargai dan dipandang sama, tanpa pandang bulu. Kelima, hadits yang disebutkan oleh Imam Al-Nasa’i adalah hadits yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad bersabda “Setiap orang harus berlaku adil dan memberikan keadilan kepada orang lain.” Hadits ini menekankan bahwa setiap orang harus berlaku adil terhadap orang lain dan memberikan hak yang sama kepada semua orang, tanpa pandang bulu. Hal ini penting untuk demokrasi karena demokrasi adalah sistem yang memungkinkan setiap orang untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan secara adil dan merata. Oleh karena itu, hadits-hadits ini menegaskan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang paling tepat untuk diikuti di masa kini. Hadits-hadits ini menekankan bahwa pemimpin harus mampu mendengarkan pendapat orang lain, berlaku adil dan memberikan hak yang sama kepada semua orang, dan bekerja sama dengan rakyatnya dalam mengambil keputusan. Dengan mengikuti nilai-nilai ini, demokrasi menjadi bentuk pemerintahan yang dapat membawa kemajuan dan keadilan bagi masyarakat. – Hadist tentang musyawarah. Dalam menjalankan sebuah pertemuan, rapat, atau diskusi, ada dua hal yang bisa menjadi penentu hasil, yakni voting dan musyawarah. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Voting memiliki kelebihan dapat mempersingkat waktu rapat, namun kadang mungkin hasilnya tidak bisa diterima oleh semua pihak karena orang yang pendapatnya tidak diterima, tidak bisa mengutarakan ketidaksetujuan. Sebab hasil dari voting adalah musyawarah memiliki kelebihan bisa menerima semua aspirasi anggota. Menerima segala masukan dan kritik, dan menyelesaikan semuanya dengan jalan berunding agar masing-masing dapat menerima satu hasil keputusan mutlak. Kekurangannya adalah sistem ini membutuhkan waktu yang dalam agama Islam, yang diutamakan adalah musyawarah untuk mencapai mufakat. Apa yang mendasarinya dan mengapa hal tersebut menjadi pilihan? Selengkapnya dapat disimak pada hadist-hadist shahih yang akan kami tulis di bawah berikut Hadist Tentang Musyawarah1. Pemimpin yang Memutuskan Permasalahan2. Ulama Fiqih Menetapkan Hukum Islam3. Para Penetap Ilmu Pengetahuan Manusia4. Orang yang Membuat Perjanjian5. Tokoh Masyarakat Memilih PemimpinDaftar Hadist Tentang MusyawarahTanpa banyak basa basi kembali, langsung saja silahkan simak pembahasan lengkap mengenai daftar kumpulan hadist tentang musyawarah. Silahkan simak dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahan Indonesia Pemimpin yang Memutuskan Permasalahan“Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi, dan tiadalah Allah menjadikan seorang khalifah penguasa melainkan ia memiliki dua pembantu,yang pertama pembantu yang memerintahkan dan menganjurkan berbuat kebaikan, dan yang lain pembantu yang memerintahkan dan menganjurkan berbuat kejahatan, maka yang terjaga adalah orang-orang yang dijaga Allah Ta’ala.” Hadits Riwayat Bukhari Ulama Fiqih Menetapkan Hukum Islam“Ketika seorang hakim hendak memutuskan hukum, lalu berijtihad, kemudian benar, ia mendapatkan dua pahala. Jika ia hendak memutuskan hukum, lalu berijtihad kemudian ternyata salah, ia dapat satu pahala.” Hadits Riwayat Muslim.Ibnu Hamzah Al Dimasyqi menyebutkan bahwa hadis ini muncul ketika ada dua orang yang sedang Rasulullah Sholallahu alaihi wa sallam memerintahkan Amr bin Ash untuk menjadi hakim. Amr bin Ash menolak karena masih ada Rasulullah yang menurutnya pasti benar menilai keputusannya mungkin salah. Dan jika salah tentu tidak ada artinya. Lalu Rasulullah Sholallahu alaihi wa sallam menegaskan bahwa usaha seorang hakim mencari keputusan yang tepat tidak akan ia telah berusaha keras mencari keputusan yang benar, ia akan mendapatkan pahala. Terlepas dari salah atau benar keputusan yang dibuatnya. Seperti terdapat dalam Al Bayan Wa Al Ta’rif Fi Asbab Wurud Al Hadits Al Syarif, jilid 1, hal. 63.3. Para Penetap Ilmu Pengetahuan Manusia“Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman antara kamu dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat…” Surat Al Mujadalah, ayat 11.4. Orang yang Membuat Perjanjian“Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki antaramu. Jika tak ada dua orang lelaki, maka boleh seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya,” Surat Al Baqarah, ayat 282.5. Tokoh Masyarakat Memilih Pemimpin“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpinmu; sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” Surat Al Maidah, ayat 51.KesimpulanSekian dulu pembahasan mengenai hadist tentang musyawarah, hadits tentang musyawarah dan demokrasi, hadis yang menjelaskan tentang musyawarah diriwayatkan oleh imam, ayat al-qur’an tentang musyawarah, allah menyuruh kepada kita untuk senantiasa bermusyawarah dalam urusan, adab musyawarah, musyawarah adalah, hadits tentang ihsan kepada allah, hadits tentang berpikir Shahih Tentang Sifat Iri dan DengkiKumpulan Hadist Tentang Anak SholehDaftar Hadist Tentang Shodaqoh Shahih Demokrasi merupakan sistem yang mulanya lahir dari Barat. Meskipun secara praktik sebetulnya Nabi dan para sahabatnya telah mempraktikkan demokrasi dalam masa kepemimpinanya, seperti menerapkan konsep musyawarah dan berlaku adil. Oleh sebab demikian dalam Al-Qur'an banyak disebut ayat-ayat Al-Qur'an yang esensinya menjelaskan tentang demokrasi, di antaranya sebagai berikut 1. QS Ali Imraan 159 baca juga Hukum Merayakan HUT RI Menurut Kiai Ma'ruf Khozin Kongres Mujahid Digital, MUI Gelar Berbagai Lomba Berhadiah Jutaan Rupiah Wakil Ketua MUI Merdeka Adalah Menjaga Kemaslahatan Bangsa فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ ١٥٩ Artinya “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” QS Ali Imran 159. 2. QS. Asy-Syuura 38 وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ ٣٨ Artinya “Dan bagi orang-orang yang menerima mematuhi seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarat antara mereka; an mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.” QS Asy Syura 38. 3. QS. An-Nahl 125 اُدۡعُ اِلٰى سَبِيۡلِ رَبِّكَ بِالۡحِكۡمَةِ وَالۡمَوۡعِظَةِ الۡحَسَنَةِ‌ وَجَادِلۡهُمۡ بِالَّتِىۡ هِىَ اَحۡسَنُ‌ؕ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعۡلَمُ بِمَنۡ ضَلَّ عَنۡ سَبِيۡلِهٖ‌ وَهُوَ اَعۡلَمُ بِالۡمُهۡتَدِيۡنَ‏ Artinya "Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk." QS. An-Nahl 125. Itulah ayat-ayat yang esensinya memberikan pelajaran untuk berdemokrasi. Tentu saja demokrasi yang diinginkan Al-Qur'an adalah demokrasi yang mengedepankan musyawarah dan prinsip keadilan. Wallahu A'lam.[]